J~BASSIST

Just Brave And Stand SIt STraightforward

It's All About Keroncong !

Siapa yang tidak kenal aliran musik satu ini? Selain mengenalkan indonesia keseluruh dunia, keroncong tentu membawa pesan perdamaian bagi seluruh pendengarnya. 3 Juni 2010 lalu, acara talkshow Bukan Empat Mata Trans 7 menghadirkan tema "Tribute to Gesang" yang mengundang bintang tamu Dr. Soendari Soekotjo, M.M bersama putrinya, Putri Intan, kemudian sang "Buaya Keroncong" Mus Mulyadi, Bondan Prakoso & Fade To Black.
Perlu diketahui bahwa ibu Soendari Soekotjo mengatakan musik Keroncong itu milik Indonesia lho! hanya alat musiknya saja seperti Cello dan Bassnya dibawa dari Belanda, tapi pembawaan musik dan beatnya oleh orang Indonesia.
Tapi mengapa sayangnya aliran musik ini kurang disukai oleh kalangan anak muda? "Keroncong itu musiknya statis, iramanya jalan ditempat" ujar bapak Mus Mulyadi, pelantun lagu "Dewi Murni" rekaman tahun 1973. Hmm,, wajar saja ya lagipula keroncong itu imagenya membosankan, selain itu suasananya "jadul" banget, dan bikin ngantuk, hehe... Bertolak belakang banget sama selera musik anak muda sekarang yang sukanya pop ataupun rock (tapi tidak semua anak muda seperti itu, buktinya saya, hehe). Dari sudut pandang skill, keroncong itu keren banget! kemudian alat musiknya tradisional dan unik, jarang orang bisa memainkannya dengan mudah.
Buktinya saja selain saya, ada lagi seorang bassist Indonesia, Bondan Prakoso beserta Fade to Black yang suka dengan musik keroncong, sampai melestarikan keroncong dengan lagu ciptaannya dibumbui dengan rap + moderenisasi yaitu "Kroncong Protol" pada tahun 2007. Selain keroncong, Bondan juga bisa bernyanyi "Sinden"... Woow!
Sedikit tips nih dari ibu Soendari Soekotjo buat yang ingin bisa bernyanyi keroncong: Penjiwaan, pengaturan nafas, dan lenggak-lenggok suaranya itu yang jadi ciri khasnya. Nge-band sih dah biasa. So, kapan lagi main musik keroncong? ^_^

Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar