Perlu diketahui bahwa ibu Soendari Soekotjo mengatakan musik Keroncong itu milik Indonesia lho! hanya alat musiknya saja seperti Cello dan Bassnya dibawa dari Belanda, tapi pembawaan musik dan beatnya oleh orang Indonesia.
Tapi mengapa sayangnya aliran musik ini kurang disukai oleh kalangan anak muda? "Keroncong itu musiknya statis, iramanya jalan ditempat" ujar bapak Mus Mulyadi, pelantun lagu "Dewi Murni" rekaman tahun 1973. Hmm,, wajar saja ya lagipula keroncong itu imagenya membosankan, selain itu suasananya "jadul" banget, dan bikin ngantuk, hehe... Bertolak belakang banget sama selera musik anak muda sekarang yang sukanya pop ataupun rock (tapi tidak semua anak muda seperti itu, buktinya saya, hehe). Dari sudut pandang skill, keroncong itu keren banget! kemudian alat musiknya tradisional dan unik, jarang orang bisa memainkannya dengan mudah.
Buktinya saja selain saya, ada lagi seorang bassist Indonesia, Bondan Prakoso beserta Fade to Black yang suka dengan musik keroncong, sampai melestarikan keroncong dengan lagu ciptaannya dibumbui dengan rap + moderenisasi yaitu "Kroncong Protol" pada tahun 2007. Selain keroncong, Bondan juga bisa bernyanyi "Sinden"... Woow!
Sedikit tips nih dari ibu Soendari Soekotjo buat yang ingin bisa bernyanyi keroncong: Penjiwaan, pengaturan nafas, dan lenggak-lenggok suaranya itu yang jadi ciri khasnya. Nge-band sih dah biasa. So, kapan lagi main musik keroncong? ^_^
ABOUTME
Halo mas dan mbak, aku ini ya gini orangnya.. sederhana :D
0 comments:
Posting Komentar